Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berdialog dengan Sunyi


Tak mampu lagi kuhitung berapa banyak waktu yang kulewati dengan kesendirian dan kesepian bahkan aku nyaris lupa kapan hari aku dilahirkan. Waktu itu, tanpa sengaja ada yang meletakan mawar dan sepucuk surat di mejaku. Didalamnya tertulis, “selamat menempuh kedewasaanmu. Kelak. Aku ingin kau selalu ingat bahwa ada yang akan terus mengingat semua hal tentangmu.” Ah, barangkali ia adalah Secret Admirer ku. Berkat hadiah sederhananya itu aku sedikit melupakan kesedihanku. Aku sangat bahagia. Tapi tak hanya itu yang membuat hari kelahiranku yang ke 20 tahun semakin semarak, sebab aku mendapatkan kabar bahwa orang tuaku akan pulang. Sudah sekian lama kunantikan mereka dengan kerelaan hati meninggalkan urusan bisnis demi kesederhananaan perayaan hari kelahiran putri mereka yang nyaris tak bermakna namun sangat berkesan untuknya. 

Aku tak mau perayaan mewah, aku hanya ingin bertandang ke ‘rumah’nya esok hari. Aku ingin mengirimkan doa pelepas kerinduan serta aku ingin meminta maaf padanya sebab dahulu aku menyebutnya seorang pembohong karena ia telah melangar janjinya padaku. Lima tahun yang lalu, di hari kelahiranku yang kelima belas tahun ia berpulang ke pangkuan Tuhan membawa pergi janjinya. Janji untuk tak meninggalkanku sendirian. Janji untuk tidak kalah dan akan terus berjuang melawan sakitnya. Aku tahu ia tak jahat, aku yang terlalu egois pada saat itu hingga tak mengizinkan hati kecilku untuk mengikhlaskan kepergiannya serta memaafkannya tapi ia tak sepenuhnya salah. “Kamu akan menemukan kebahagiaan sejatimu di hari lahirmu yang kedua puluh tahun. Aku janji.” Katanya padaku saat kami berada di halaman rumah. "Aku selalu menyayangimu, kak. Selamat hari kelahiran kita."

Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

8 komentar untuk "Berdialog dengan Sunyi"

  1. Sebelumnya, Selamat Ulang Tahun ya :) Semoga apa-apa yang kamu lakukan, Barokah. Amin.
    Sabar ya mbak. Orang tua mu pasti baca tulisan ini :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya maaf, saya nggak ulang taun. Dan ini murni cuma fiksi aja tapi makasih loh komennya :D

      Hapus
  2. beuh ending'y ngena banget. love it.

    tapi diantara semuanya gue suka judulnya hehehehe.
    "berdialog dengan sunyi"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih! Ternyata lu bener2 ngubek2 postingan gue ya hahaha :p

      Gue juga gatau awalnya mau kasih judul apaan, yauda itu aja, soalnya itu disuruh bikin dialog dengan ilustrasi dari gambarnya hahaha

      Hapus
    2. ya jngn heran aja nanti ada komentar2 gue di beberapa postinga lu ahahaha

      soalnya kata sunyi itu gmn gtu hehehe :p

      Hapus
    3. Enggak bakal heran hahaha semoga nyaman baca2 postingan gue yang emang rada menye2 semua sih xP

      iya emang agak dramatis gitu ya kata 'sunyi' tuh :D

      Hapus
  3. Hai, terima kasih sudah ikutan #BdayGway! ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo juga kak, iya senang berpartisipasi kok ^^

      Hapus