Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Tentang Rindu

Adakalanya aku bertanya kepada diriku sendri, "Perasaan apakah ini?" Namun diriku bergeming. Tak bisa berkata apa-apa. Sungguh, Aku sulit mendefinisikan semua ini. Bolehlah dibilang 'rindu' tapi apakah rindu tak akan pernah marah kepadaku? Karena namanyalah yang selalu Aku bisikan di tiap tidurku. Kalau aku bilang 'cinta'.. Ah rasanya bukan dia, bukan itu. Lalu, apa kata yang pantas untuk perasaan ini? Mungkin, ini tentang kisah yang sesungguhnya belum usai, hanya kisah yang dipaksa tuk berhenti oleh waktu. Mungkin untuk sebentar atau bisa jadi memang untuk selamanya? Takdir itu lucu ya, maksudku takdir itu seperti hembusan angin. Kadangkala, kita butuh angin untuk membantu kita mengeringkan setumpuk pakaian basah yang di cuci pagi tadi, kadang angin juga membawa perasaan dingin yang kentara, ya seperti sifat angin tak terduga. 


 Mungkin kamu akan cepat bosan dan beranjak dari kisah ini. Sungguh, aku yakinkan padamu bahwa ini adalah kisah klise, mirip seperti di sinetron mungkin tapi tidak seberlebihan di sinetron, mirip ftv mungkin tapi kisahnya akhirnya tak seindah di ftv yang ceritanya mudah tertebak. Ini kehidupan, siapapun tidak bisa mengatur atau menghapusnya seenaknya. Kalaupun bisa, mungkin sudah sejak dahulu aku hapus atau aku atur-ulang.
Lucunya, rindu itu juga tidak mudah ditebak. Siapapun yang ia kehendaki pasti akan dia datangi. Dan lagi-lagi si rindu ini masih senang untuk datang menyambangi rumahku, mengetuk jendela kamarku, mengingatkanku bahwa ada orang lain yang sempat terlupakan dan lalu rindu kembali mengingatkannya. Ah, rindu.. Entah, Aku harus berterima kasih atau justru marah kepadamu. Kadangkala aku merasa semua seakan berubah; keadaan berubah, orang-orang disekitarku seperti bertransformasi. Entahlah, Aku atau justru malah orang-orang disekitar ku yang bertransformasi. Tapi, sungguh kadangkala Aku membenci perubahan. Aku kenal dia, Dia yang lagi-lagi selalu terselip dalam bait sajak ku. Dia yang lagi-lagi selalu terselip dalam ceritaku. Aku bahagia, jika dia tak akan pernah mengetahuinya sebab, Aku yakin dia tak akan pernah suka ada orang yang hampir setiap saat selalu menceritakan tentangnya. Aku bahagia, setidaknya Aku tahu bahwa dari sekian banyaknya sifatnya yang berubah beberapa ada yang masih sama kurasa dahulu ataupun sekarang, tak berubah. Aku bahkan tak ingin dia mengetahui bahwa ada yang selalu diam-diam menyelinapkan surat harapan kepada Tuhan. Aku bahkan tak masalah jika bahkan dia lupa akan namaku ataupun semua tentangku. Cukuplah Aku yang menyimpan rapi ingatan tentang dia dalam pikiran dan juga hatiku. 
Aku tak mengharapkan dia ingat tentangku, atau menanyai Apa kabarku, cukuplah dia berkabar dalam status-statusnya, setidaknya Aku tahu bahwa dia dalam keadaan yang baik-baik saja. Andai, waktu mengizinkan  untuk semua terulang kembali. Aku tak ingin menitipkan pesan ini kepada hembusan angin, Aku hanya ingin membisikan padanya bahwa "Aku selalu merindukanmu, dahulu ataupun saat ini".. 

Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

4 komentar untuk "Kisah Tentang Rindu"

  1. cie..cie yang lagi rindu.....Rindu adalah salah satu bagian pewarna kehidupan, bersyukurlah karena masih mempunyai rundu, karena itu pertanda anda masih hidup dan ingin melanjutkan kehidupan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, saya suka komen anda, "Bersyukurlah masih mempunyai rindu, karena itu pertanda anda masih hidup dan ingin melanjutkan kehidupan." :))

      Hapus
  2. Sumpah ini keren,buat sedih dan pas kena ke hati .kata2 nyaaa simple tp cukup ngenaa kak :)

    BalasHapus