Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunang-kunang Dan Harapan


 "Apa kau percaya harapan?"
"Tentu."
"Walau harapan yang ada hanya sekecil biji buah apel?"
"Ya."



gambar pinjem dari google, edit by me
Harapan, kau pasti kenal dia. Dia adalah serupa cahaya kunang-kunang yang menerangi malam. Kata nenek, kunang-kunang adalah jelmaan kuku dari orang yang sudah tiada. Dahulu aku begitu tertarik dengan cerita itu bahkan aku begitu mempercayai hal itu. Tapi kurasa kini, hal itu tidak masuk akal. Mungkin saja karena semua itu hanya sebagai 'senjata' pamungkas yang digunakan orang tua jaman dahulu agar anak-anak mereka merasa takut dan tidak keluyuran hingga larut malam. Dan lagi, aku belum pernah bertemu dengan kunang-kunang. Tapi, toh pada kenyataannya aku tahu dan meyakini bahwa kunang-kunang adalah binatang kecil yang dapat mengeluarkan cahaya. Sisi uniknya adalah Harapan itu seperti kunang-kunang, kamu tidak perlu tahu bagaimana wujudnya. Kamu hanya tahu karena mendengar dan lalu meyakini bahwa kunang-kunang seperti itu. Pun begitu dengan harapan. Kamu tidak tahu bagaimana harapan itu, kamu  hanya perlu meyakininya dan pada akhirnya kamu bisa mengetahui harapan itu seperti apa dan bagaimana.

Pernah kah kamu berpikir sejenak, mengapa kunang-kunang selalu berada dalam tempat yang gelap? Karena saat gelap cahayanya akan begitu terang menyinari dan melenyapkan segala ketakutan dan ketakberdayaan mata untuk melihat lebih jauh sekeliling. Kunang-kunang juga tak pernah memilih, karena kunang-kunang adalah sebuah pilihan. Pilihan untuk meninggalkan tempat yang terang dan pergi ke tempat yang gelap agar yang gelap menjadi terang. Begitupun dengan harapan. Harapan dapat menyinari pekatnya bayang-bayang kenyataan dan ketidakberdayaan kemudian harapan menjadikanmu menjadi mampu. Mampu melihat dengan matamu, mampu melihat dengan hatimu, mampu mendengar dengan telingamu, Mampu mempercayai dirimu sendiri.. Mampu pada Sang Pencipta pemilik seluruh jagat raya. Harapan juga tak memilih, Harapan itu adalah sebuah pilihan. Pilihan yang ada di kedua tanganmu. Pilihan yang ada dan terselip dalam setiap do’amu. Harapan yang dapat menerangimu.. Seperti kunang-kunang yang dapat menerangi malam.  

Itulah mengapa kunang-kunang dan Harapan ada.

Catatan di pagi hari selepas shalat subuh seorang nocturnal,
Mita
Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

17 komentar untuk "Kunang-kunang Dan Harapan"

  1. 4 Jempol.. nice banget

    setuju sama pernyataannya

    harapan itu memang gak bisa kita lihat tapi asal kita yakini, Insya Allah Man Jadda Wajada :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha bisa aja deh :D
      makasih ^^
      Iya bener banget, Aamiin..

      Hapus
  2. nice post. lunang-kunang sekarang jarang didesaku. bahkan tidak ada. semoga harapan masih ada . hehehhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ^^
      saya malah belum pernah sekalipun liat kunang-kunang ._.
      Harapan pasti ada, bagi mereka yang yakin dan percaya ^^

      Hapus
  3. ketika orang yang sakit masih bisa bernafas, itu artinya masih ada harapan..

    BalasHapus
  4. wow,sangat inspiratif.....keren ini tulisannya mbk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wow makasih mbak, mbak juga sama kerennya ^^

      Hapus
  5. semoga kita mampu meraih apa yang kita harapka ya kak.. aamiin

    BalasHapus
  6. apik analoginya n tegas adanya :) btw kalau menurutku harapan itu harus berwujud agar kita tahu apa yang harus kita lakukan tuk mewujudkannya semampu kita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih, wah berwujud ya? berwujud seperti apa? kalo menurutku harapan itu gak berwujud karena harapan hanya dapat kita rasakan, tapi harapan harus di wujudkan ^^

      Hapus
    2. wujudnya seperti apa yg kamu harapkan, karna harapan itu motivasi yg buat kita terus bertahan :)
      tapi aku mengerti maksudmu "tak berwujud itu" apalagi jika itu menyangkut rasa, namun tuk mewujudkannya tak cukup hanya dirasakan :D

      Hapus
  7. harapan ada di dalam hati kita, yang kita yakini bahwa suatu saat harapan itu akan berwujud nyata di depan mata kita. jangan takut menciptakan harapan dan jangan takut untuk menwujudkannya ^^

    BalasHapus
  8. Selama kita masih hidup, harapan selalu ada buat mendekati ketetapan kita.

    BalasHapus