Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Remah Hati





Ketika dua atau bahkan lebih orang mempunyai suatu perasaan aneh yang mereka sebut dengan cinta. Apakah perasaan cinta yang mereka rasakan sama? Tentu saja pasti sama, namun berbeda dalam segi isyarat-nya saja serta siapakah orang yang membuat mereka dapat jatuh cinta. Hingga tak dapat tidur karena terbayang akan dia yang kau cinta. Tersipu malu jika ia lewat dihadapanmu. Tapi, bagaimana jika ada dua orang, dengan dua hati yang berbeda namun sama-sama memiliki perasaan cinta. Dan, mencintai orang yang sama? Haruskah salah satu diantara mereka mengalah? Atau menjadi kalah? Bohong jika ada orang yang bilang tak apa tak memilikinya. 

Hati manusia siapa yang akan tahu? Mungkin benar ia bertekad demikian tapi? Hatinya tak dapat mendusta. Walau hanya setitik saja.. harapan untuk dapat bersama dan saling memiliki pastilah ada. Apakah salah jika mencintai orang yang sama? Apakah itu termasuk suatu kesalahan besar? Tentu tidak.. semua berhak atas perasaan mereka pun juga mencinta. Perasaan cinta siapa yang dapat mencegahnya? Perasaan cinta pastilah tiba-tiba hadir, walau ia telah mengeluarkan sebuah isyarat sekecil apapun itu.

Lalu, apakah yang harus mereka lakukan jika mereka terjebak dalam lingkaran takdir. Mencintai orang yang sama, walau mungkin dengan cara dan jalan yang berbeda. Ada yang bilang, cinta patut diperjuangkan. Tapi apakah harus memaksakan apa yang tidak seharusnya dipaksakan? 

Pada akhirnya, akan ada orang yang mengalah atau justru kalah. Kalah pada dirinya sendiri. Kalah pada keadaan. Kalah pada takdirnya yang dibuat olehnya sendiri. Kalah pada cinta. 

Ia berhenti berjuang. Berehenti bertahan. Namun, ia tak pernah berhenti—untuk mencinta
Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

2 komentar untuk "Remah Hati"